"Gue balik duluan ya, Bang," pamit Barra yang baru keluar dari Summary dan menghampiri motornya di parkiran, ia memasang helm tanpa lupa mengunci pengait di bawah dagu sebelum menyalakan mesin motornya, kini trail merah tersebut berhasil meluncur meninggalkan pelataran Summary. Sejak SMA Barra memang menyukai motor trail, selain tinggi—motor tersebut juga cool dan damage yang kuat untuk laki-laki, motor trail yang Barra miliki sejak SMA tetap laki-laki itu gunakan jika sedang berada di Jakarta.
Sedangkan trail merah yang selalu ia kemudikan saat berada di Bali adalah pemberian dari Arista agar adiknya tak perlu repot-repot mengumpulkan uang lagi untuk membeli sebuah motor—meski sejak awal Barra pernah berniat, tapi Arista kukuh dan mengancam tak mengizinkan Barra tinggal di Bali jika enggan menerima motor darinya, alhasil Barra mengalah.