"Gue pamit pulang ya, Re." Wajah Jordan masih terlihat sendu, ia berdiri di ambang pintu setelah Rere berhasil menemukan kunci di dekat roda motor bagian depan, air langit tak mengurangi intensitas hujannya—justru semakin deras, Rere tahu ada hujan di sepasang mata Jordan yang tak ingin ia keluarkan, Rere sadar semua perkataannya menyakiti Jordan, tapi ini harus, agar kehidupan mereka masing-masing tak ada kendala di kemudian hari.
"Pulang naik apa?" tanya Rere seraya menatap keadaan di luar pintu, tak ada kendaraan apa pun yang lewat di jalan raya, orang-orang sudah bosan menerobos hujan.
"Pesen ojek online."
"Hujan gini emang ada yang mau ambil penumpang? Mana deres gini."
"Terus, gue mesti gimana? Bertahan di sini? Lo mau gue nginep di sini semaleman?"
Rere menggeleng pelan, tentu saja bukan pilihan yang tepat, ia tak mau terjadi sesuatu dengannya—terlebih mereka pernah melakukan adegan erotis di ranjang, setahun lalu—sebelum perpisahan.