"Itu tadi benar-benar Troy dan Niko yang meneleponmu?" tanya Cecil yang duduk di kursi sebelah Eric di ruang makan.
Eric mengangguk.
"Tapi … kenapa kau tak mengatakan padaku jika kau punya nomor Troy?" protes Cecil.
"Kenapa aku harus memberitahumu nomornya?" sinis Eric.
"Dengan begitu, akan lebih mudah bagiku untuk berkomunikasi dengan Carol," balas Cecil. "Bisakah kau meminta nomor Carol juga?"
"Menurutmu aku mau melakukannya?" dengus Eric.
Cecil merengut.
"Kau bahkan tak punya ponsel, bagaimana kau akan menghubungi mereka?" ledek Eric.
"Kan, kau bisa meminjamkan ponselmu," sebut Cecil.
"Kau pikir aku mau meminjamkannya padamu?" balas Eric santai.
Cecil mendecak kesal. "Pelit."
"Kau tidak ingin tahu kenapa Troy meneleponku tadi?" ungkit Eric.
"Ah, benar." Cecil antusias. "Kau membicarakan apa? Niko ingin naik mobil jeep di halaman belakang rumahmu?"
Eric mengangguk. "Besok mereka akan kemari. Niko, Troy, dan yang lain," ia menyebutkan.