Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

0.3 a.m

Fitri_Hidayah_56
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.3k
Views
Synopsis
The Story of my Life

Table of contents

Latest Update2
Mentari4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - KEENAN

Aku memutar-mutar tubuh ku didepan kaca setelah semua aku teliti atributku mengenakan topi,dasi,ikat pinggang dan nick name.

Tere C.N nama yang tertera di bagian dada kanan ku sudah lengkap.

wait.. bukankah kita belum berkenalan?

Thereshey cavally Natalia adalah nama lengkapku dan biasa nya aku dipanggil Tere. namaku sendiri hanyalah Threshey dan sisanya cavally adalah nama marga ayahku dan Natalia adalah ibuku,aku adalah anak pertama dari kedua bersaudara .

Aku mempunyai seorang kakak pria ,namun dari umur 2 tahun kita sudah berpisah , dia tinggal bersama neneku di kota Dubbo, Australia.Sedangkan aku menemani orangtuaku ku diindonesia .

Sudah 15 tahun ini aku tidak bertemu dengan nya, aku dan dia berbeda 3 tahun jadi sekarangumur dia 20 tahun, aku dengar dia sedang melanjutkan kuliahnya dan akan berkunjungke indonesia ketika sudah wisuda.

Kita berkabar melalui social media masing-masing , namun itu sangat jarang.

Namun aku tau dia sangat menyayangiku, disetiap ulang tahun ku dia selalu mengirimkan ku hadiah yang tidak ada disini.

Aku mengambil ransel putihku menyemprotkan parfum kesukaan dan cuss.

"Ma, aku pulang main dulu ya nanti ga usah dijemput sama pak asep" Teriakku pada mama

"Jangan pulang malam-malam key, atau nanti mama kirim kamu ketempat nenek" ucapnya sambil membawakanku oatmeal dan susuku.

"Tenang mah aku sudah besar bisa jaga diri kok, kalau nanti aku sama nenek di dubbo ga ada yang nemenin mama kesalon nanti." kataku manis

"Huft, memang kamu nih paling bisa deh ngrayu mama." ucapnya

"Tere berangkat ya ma"

"hati-hati sayang ,belajar yang pintar ya."pesan mama

"siap", kataku sambil berlari ke dalam mobil ku, setiap kali mama mengatakan hal itu maka akan membuatku merasa bersalah.Aku cukup nakal disekolah ,oh no no aku tidak nakal hanya saja aku anak yang aktif, ruang BK itu sudah menjadi rumah kedua ku.

Tapi mamaku tidak tau hal itu, karna aku selalu menyuruh sepupu pak asep berperan sebagai ayah angkat ku untuk bertanggung jawab atas perbuatanku,dan aku memberikan sedikit imbalan untuknya. Hmm aku memang bisa dikatakan cerdas,aku terlahir ber IQ tinggi jadi aku banyak ide supaya mama ku tidak mengetahui hal itu.

"Pak Asep, turun didepan aja ya, nanti klo mama nanya bilang aja aku dijemput teman." kataku memberikan bekal makan siangku dan beranjak turun dari mobil dan menghentikan taksi yang lalu lalang.

****

Bagus banget si tubuh aku, body goals.

Aku menghabiskan waktu ku untuk belanja di pusat perbelanjaan yang ada disini, membeli banyak pakaian dengan model barat,semua baju crop dan celana yang sangat trendy.

sukur deh uang jajan aku banyak, jadi bisa belanja sepuasnya.

Aku berjalan memasuki ruangan dengan lampu remang-remang yang sudah dipenuhi dengan teman ku dan suara kerasnya musik lengkap dengan botol-botol kaca.

"TERE" , panggil temanku

"BAJU BARU YA RE ?" tanya nya dengan nada berteriak dikarenakan suara musik yang sangat keras.

"APAAN LIN ?" tanyaku kepadanya ,

dia mengambil ponsel dan mengetikkan sebuah pesan padaku.

"mau kenalan sama temen baru enggak? anak motor "

Aku mengangguk senang , kenalan baru lagi, wuuu.

Elina menarik tanganku menuju kekerumunan para cowok yang sedang mengobrol dan langsung bergabung bersama mereka.

"TERE " kataku memperkenalkan diri kepada mereka.

"KEENAN" senyumnya manis.

**

"ATI-ATI RE" teriak elina padaku

aku melambaikan tangan dan segera naik keatas motor KEENAN, yap, dia kekasih baru ku, dia cukup tampan dan tidak membosankan.

--------

*author POV

dreet..dreet.

"Iya bu"sapa Luna kepada telephone genggamnya

"hari ini Tere tidak masuk sekolah lagi bu, kemana ya apakah dia sakit ?' tanya nya.

"Dia sedang menemani saya dirumah bu, soalnya besok saya akan keluar negeri dalam waktu cukup lama." ujarnya

"Terima kasih ya bu" jawab luna sambil menutup telephone.

"Kemana lagi dia bolos ? dia pikir aku tidak tahu masalah -masalah dia di sekolah ?" ujarnya kesal.

Luna memainkan ponselnya dan menghubungi body guard andalannya.

"Halo.. ikuti dia jangan sampai ketauan, ingat jangan sampai dia terluka, karna dia termasuk generasi penerus kami." jelasnya kepada seseorang di telpon itu.

"Pak Asep." panggil luna kepada sopir Tere itu

"iya bu." Jawabnya lembut.

"Antar saya ke kantor ,saya malas menyetir."

Pas asep mengangguk patuh " baik bu."

'gawat nih kalau sampai nyonya tanya-tanya masalah non Tere' ujarnya dalam hati

***