Chereads / 0.3 a.m / Chapter 2 - Mentari

Chapter 2 - Mentari

Sinar mentari selalu setia dengan pagi,selalu hadir untuk menemani hari yang baru.

*****

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, terasa cahaya masuk melalui jendela depan kamar ku.

aku melihat walker dinakas ku dan jam menunjukkan 8:30

ah tidak masuk lagi, karna terlalu lelah dan terlalu banyak minum , namun kemampuanku minum tidaklah buruk, aku mampu menghabiskan 4 gelas vodka ataupun wiski dengan baik.

"Re" panggil mama lembut menghampiriku dan mengelus kepalaku.

aku memposisikan untuk tidur dipangkuannya.

"kamu tidak sekolah lagi ?" ucapnya lembut.

lagi ? apakah mama tau tentang ini ?

"kepala ku agak sakit ma,aku sudah bilang kepada ketua kelasku." jelasku

"jika kamu tidak suka dengan sekolah itu, mama akan pindahkan kamu dnegan sekolah yang kamu mau." ucapnya

aku sudah malas sekolah , buat apa sekolah sangat membosankan, hitungan apalan ,terlalu banyak peraturan .

"Bagaimanapun juga mama ini ingin melihat anaknya menjadi orang baik,berpendidikan dan sukses." lembutnya

"aku hanya bosan mah, aku sudah besar ingin bisa menikmati masa remaja ku." elakku

"mam tau , mama tidak melarang apapun yang kamu lakukan hanya saja jangan sampai melewati batas re, kamu anak perempuan mama satu-satunya. hanya kamu anak mama yang dekat dengan mama."

aku mengangguk"iya ma, maafin tere ya ma, tere janji ga akan bolos lagi " kata ku.

mama membangunkan aku dan memelukku." sarapan dulu yuk, ikut antarkan mama kebandara untuk berangkat keluar negeri "

aku mengangguk mengiyakan dan mengikuti langkahnya dari belakang.

--

Aku bersiap untuk mengantarkan mama ke bandara untuk pergi berbisnis , dikarenakan aku tidak libur jadi aku tidak ikut ke luar negeri.

sepanjang jalan aku hanya memainkan ponsel ku dan melihat keluar jendela melihat jalanan yang ramai, panas dan sedikit macet.

"Mama cukup lama re, 2 minggu mungkin baru balik ke indonesia, kamu jangan nakal ya, mama kerja keras buat mencukupi kebutuhan kamu, kasian pak asep bisa emosi terus sama sikap kamu yang seperti itu". katanya memberitahuku

'aku diam mendengarkan sambil memainkan ponsel ku.

"kalau nanti kamu butuh sesuatu bisa bilang sama tante Sherly ya."

aku mengangguk mengerti, dia cukup tegas tapi aku menykainya,dia tau apa yang aku mau dan sangat mengerti dengan keadaan ku. aku lebih dekat dengannya daripada dengan mama yang selalu sibuk bekerja. Apalagi papa, aku bisa bertemu dengannya 6 bulan sekali atau bahkan 1 tahun sekali.

memang secara materi kebutuhanku sangat terpenuhi, tapi aku tidak terlalu dekat dengan keluarga ku, aku bahagia memiliki keluarga yang sangat memahami ku dan sangat kaya, tapi aku juga merasa kesepian,hanya dengan membeli apa yang aku inginkan atau menghabiskan uang saku untuk traveling itu dapat membuat hatiku cukup tenang.

Sesampainyaaku dibandara aku memeluk mama dan mengucapkan "i will miss you so much mom, hati-hati "

"mama berangkat ,love you sweety " langkahnya cepat dan mulai menghilang dri pandanganku.

dreett.. dreet..

" Halo re, lo dimana ?" tanya nya

"kenapa ?"

"ngumpul sini ,gue udah sewa table buat acara nanti malam" ucapnya senang.

aku mematikan ponsel itu dan menuju mobil yang sudah ditunggu oleh pak asep.

"pulang ya pak" ucapku pak asep melajukan mobilnya.

"Siap non." jawabnya kepadaku

Aku lelah menjadi anak nakal , aku hanya ingin mencoba tapi sekalinya aku masuk kedunia itu susah untukku mencari jalan keluarnya.

'Aku tidak boleh mengecewakan orang tua ku.'