Dooor.. peluru dari senjata Ryan melesat cepat. Namun, Adi dua kali lebih bergerak sebelum akhirnya peluru itu tembus memecahkan kaca tebal.
Adi berguling menghindari peluru itu dan tanpa menunggu waktu yang lama ia langsung bangkit dan menyerang Ryan yang sedang menarik pelatuk. Pisau di lempar.
"Aaakh..!!" Pekik Ryan. Pisau melukai bagian lengan Ryan hingga senjata apinya terlepas dari genggamannya.
Adi tersenyum saat melihat lengan sahabatnya mengeluarkan darah dari luka gores pisau.
Adi berdiri dan menghampiri sahabatnya. "Ayo kita bertarung dengan tangan kosong." Ujar Adi, lalu membuang pisau satunya.
Bibir Ryan tak berkata apapun. Ia cuma menatap pria bertubuh kurus dan berambut gondrong itu dengan sinis, sambil memegangi lengannya yang terluka.
"Gue masih ingat apa yang pernah lu ajarin sama gue." Ucap Ryan.
Adi tertawa. "Oke.. oke, mari kita praktekan!! Apa elu sudah berkembang pesat atau gak berkembang sama sekali." Ia benar-benar menguji kesabaran Ryan.
