Melihat ketiga temannya terang-terangan menjauh karena kasus yang menimpa Meira semakin membuat gadis itu lebih banyak melamun, mengutuk dirinya sendiri seolah berbuat salah begitu besar hingga terlihat hina di mata orang banyak, bahkan sahabatnya sendiri. Apa yang Alexa katakan tempo hari benar, Tania yang begitu emosi pun menjauhi Mey seperti hari ini.
Bagusnya Riska terus berada di samping gadis itu meski manusia satu kampus bisa saja menghujatnya, tapi ia takkan peduli, bukan mereka yang mengatur kehidupan Riska, bukan mereka juga detak jantung nan selalu diinginkan Riska.
Setelah melamun cukup lama di kantin yang bahkan penghuninya menyingkir satu per satu setelah melihat kemunculan Meira, ia merasa seperti lalat yang merisak pemandangan serta hama bagi semua orang. Benarkah?