"Terus, apa lagi? Keluarin semua unek-unek kalian sekarang, gue mau dengar semuanya," tantang Riska yang mulai mengatupkan rahangnya, tapi ia masih berusaha santai. Saka yang tadinya duduk kini beranjak dan berdiri di belakang Riska, ia merasakan tanda-tanda atmosfer ketenangan sebentar lagi berubah dari ruangan ini.
"Sebelum Mey jadi cewek lo, dia juga udah sering kan digosipin punya predikat buruk di kampus kita, Ka. Dia dicap ayam kampus, inilah, itulah sampai kalimat make out sama dosen yang nggak tahu pertama denger dari siapa, kita semua tahu itu. Cuma, karena tiba-tiba dia deket sama lo, malah jadian, kita menghargai, Ka."
"Terus, lo tadi bilang ragu kan?" Riska masih ingin mendengar lagi. "Coba jangan cuma lo yang bilang, tadi Tama sama Angga gimana. Apa kalian semua berpikir kayak gitu juga tentang Mey?"