Mobil berhenti di tepi jalan tak jauh dari apartemen Meira, toh tanpa memberitahu ke mana arahnya, Riska sudah lebih dulu mengetahui dari Marta kan? Lagipula ia pernah ke sana untuk menitipkan cupcakes serta ponsel Mey pada resepsionis.
Tadi, sepanjang perjalanan pulang tak ada percakapan apa-apa, kesunyian yang mereka ciptakan melebihi orang-orang bisu, karena orang bisu pun berusaha agar mereka bisa bicara normal lagi, sedangkan sepasang manusia di bawah atap mobil yang sama justru membisukan diri.
Meira memilih sibuk melamun atau sesekali terpejam, kalau Riska fokus mengemudi saja, mereka berdekatan, tapi seolah dibatasi oleh dimensi berbeda—yang mana tak mampu saling berkomunikasi. Jadi, marilah menonton sepasang bisu yang kini melakukan aktivitas berbeda. Riska membuka dasbor dan mengulurkan ponsel Mey, ia menepati janji.