Acara lempar bunga menjadi sesuatu yang lumrah di sebuah pernikahan, semua orang akan berdiri di depan panggung rendah yang menjadi tempat pengantin duduk pada kursi kebesaran mereka, tapi sepasang pengantin tersebut mesti berdiri membelakangi orang-orang yang siap berebut buket bunga pengantin saat dilempar nanti.
Perlahan banyak orang yang Meira kenal saat alumni Universitas Malaka bermunculan, khususnya pada teman-teman Saka, sayang sekali Tania serta Selly tak bisa hadir karena kesibukan mereka, alhasil keduanya sebatas mengucapkan doa-doa mereka lewat virtual di laptop.
Di acara lempar bunga yang sebentar lagi berlangsung, Meira ikut-ikutan nimbrung di antara banyaknya alumni Malaka yang lain, buat seru-seruan saja, siapa tahu beruntung meski entah siapa jodohnya.