"Maaf, Mbak Mey. Ada undangan dititip ke resepsionis." Seorang petugas resepsionis baru saja memanggil Meira yang muncul di lobi sore ini, pulang bekerja. Untung belum mencapai lift, dan Mey bergerak menghampiri meja resepsionis, ia mendapat sebuah undangan tebal yang membuatnya mendelik usai melihat nama sepasang kekasih di sana.
"Lah, bukannya Mona bilang bulan depan, ini aja masih seminggu lagi buat ketemu tanggal terakhir. Dimajuin gitu nikahnya?" Meira geleng-geleng, ia tak jadi menghampiri lift, cewek itu malah bergerak keluar lobi menuju parkiran basement—tempat mobilnya berada sembari mengeluarkan ponsel dari cross body bag untuk menghubungi Mona. "Heh, lo di mana sekarang. Gue mau ketemu dong, nanti gue share lokasinya." Berhasil, Meira ingin meminta klarifikasi untuk undangan tersebut.