"Mey! Mey! Tungguin gue!" Suara bariton Riska membuat atensi orang-orang di sekitarnya tertarik pada cowok itu, tapi perempuan yang ia panggil sama sekali enggan menoleh dan terus melangkah cepat melewati banyak orang seraya membawa rasa sakit hatinya. Menggelikan lagi tatkala Alinea malah turut mengejar seolah tak peka oleh keadaan.
"Dasar bajingan! Bisa-bisanya gue ketemu sama cowok bajingan yang sok manis kayak Riska. Lo tolol banget sih, Mey. Lo tolol, goblok, bego dan buta!" Sepanjang langkahnya Meira terus mengumpat, bahkan beberapa orang yang ia lewati sampai menoleh—merasa jika kalimat sarkas tersebut ditunjukan pada mereka.
Namun, saat tiba di lobi, tangan Meira berhasil didapatkan Riska, membuatnya terpaksa berhenti dan menoleh, lantas menepis kasar seraya mendelik menatap sepasang manusia di hadapannya. Alinea ini kelewat polos atau sengaja memperkeruh suasana?
