Cewek itu masih asyik mengurusi game di ponselnya tanpa menyadari jika Riska sudah kembali, dan posisinya semakin mendekati meja makan, suara Riska juga tak lagi terdengar, membuat Meira semakin tak peduli dengan aktivitas cowok itu saat mencarinya.
Namun, saat Meira tak sengaja menoleh dan menemukan Riska merangkak di dekat kursi, cewek itu refleks mendelik seraya menjatuhkan ponsel, ia lumayan terkejut karena Riska sampai di tempat ini, bahkan sisi meja makan. Mey pikir lokasi yang ia pilih sudah sangat strategis, tapi ternyata tak berlaku untuk seorang Riska, pasti cowok itu siap mencarinya hingga ke lubang semut.
"Meira, Sayang. Lo di sini kan?" Suara Riska membuat bulu kuduk Mey meremang, baru kali ini bersembunyi menjadi hal yang menakutkan seolah tengah kabur dari pelaku kejahatan, padahal hanya seorang Riska, apa ini karma karena Meira menantang orang yang salah?