Hari ini Meira memang sengaja tak datang ke kampus demi memenuhi panggilan di pengadilan untuk kasus pencemaran nama baik serta penipuan yang dilakukan oleh Alexa dan mucikari si pencatut nama Meira. Ia juga sudah berjanji untuk datang bersama Sehan yang sebentar lagi menjemputnya di apartemen.
Cewek itu baru saja keluar dari unitnya tepat saat Ashila juga melakukan hal yang sama dari tempat Luna, mereka saling tertegun sepersekian detik sampai Meira bergerak menghampiri lift tanpa menyapa sama sekali. Ternyata karakter dingin dalam diri cewek itu masih bersarang untuk sang ibu, tapi Ashila mengalah dan mengekori langkah Meira.
"Kamu mau ke kampus, Mey?" Ashila ikut masuk ke dalam lift. "Eum, maaf ya enggak maksud ngikutin kamu kok, mama juga mau ke toko buah di bawah." Ia takut anaknya berpikiran macam-macam.
"Aku enggak ke kampus, mau ke pengadilan, hari ini sidang pertama kasus prostitusi online yang bawa-bawa namaku."
"Oh gitu, kamu ke sana sama Riska?"