"Cinta" panggil Jovan. Suaranya terdengar lemah. Cinta menoleh ke arah Jovan. Dia menemukan Jovan sudah tidak lagi menggaruk wajah dan lehernya.
"Aku, aku.., merasa sesak sekali, apa memang udara disini seperti ini makanya aku merasa sesak?" tanya Jovan sambil mencoba bernapas dengan berat.
"Pak, tolong lebih ngebut Pak, ini benar-benar darurat" pinta Cinta lagi pada supir taksi. Pak supir itu melirik sebentar ke arah belakang, dia sendiri terkejut melihat wajah penumpangnya yang semakin membengkak, tanpa menjawab lelaki paruh bawa itu langsung menginjak pedal gas taksinya lebih dalam. Dia tidak mau ada yang meninggal di dalam taksinya.