Chereads / Kisah Cinta Settingan / Chapter 17 - Halo Cinta (2)

Chapter 17 - Halo Cinta (2)

(Tiga jam sebelumnya)

Cinta menatap wajahnya lagi di cermin. Dia masih belum yakin, apa penampilannya hari ini sudah bisa menyamarkan wajahnya sehingga semua orang di kampus tidak bisa mengenali dirinya. Setelah video make up dilanjutkan dengan video dirinya dan Jovan di kamar mandi bar Heaven on Earth tersebar, nama Cinta langsung menjadi terkenal di seluruh kampus, bahkan sampai kampus jurusan lain. Seorang Cinta yang biasanya hanya dianggap sebagai angin lalu berubah menjadi gadis yang digosipkan banyak orang. Dia merasa seperti Cinderella yang kembali menjadi Upik abu setelah dentingan jam 12 malam, hanya keadaan Cinta jauh lebih buruk. Cinderella hanya kembali menjadi upik abu, sementara Cinta, hanya butuh beberapa hari, dia yang awalnya sama sekali tidak terkenal, mendadak menjadi buah bibir karena video make up Frida, tapi hanya sebentar, setelah video dia dan Jovan mulai tersebar di kampus, semua orang yang memuji dirinya berbalik menghina dirinya. Rasanya Cinta lebih baik menjadi mahasiswi yang tidak diacuhkan daripada seperti ini.

Ponsel Cinta berdenting terus menerus sedari tadi, dia tidak berani membuka satu pun grup chat itu, hanya pesan dari Filda yang dia buka.

"Cinta, lu dimana? Video lu dan Jovan ada dimana-mana, itu bener lu Cin?" tulis Filda. Cukup satu pesan ini, Cinta sudah bisa memprediksi apa yang akan dia hadapi hari ini dikampus.

Sebelum keluar, Cinta kembali mengecek penampilannya. Topi dan kacamata besar, rasanya cukup untuk menyamarkan kehadirannya. Cinta juga sudah memprediksi waktu dengan cermat. Dia akan datang saat waktu kuliah akan dimulai, dengan begitu tidak terlalu banyak waktu interaksi antara teman sekampusnya. Hari ini ada kuliah Pak Tobi, salah satu dosen yang cukup angker, bolos kuliah Pak Tobi, sama saja dengan mendaftarkan diri untuk tidak lulus. Kehadiran adalah faktor penting untuk lulus di kelas Pak Tobi. Cinta tidak punya banyak pilihan, tidak lulus sama saja dengan dicabutnya beasiswa. Hanya tinggal satu tahun lagi, dia sudah bisa lulus menjadi arsitek. Cinta hanya perlu bertahan selama 1 tahun. Kalimat itu yang terus menerus Cinta katakan pada dirinya selama beberapa hari ini untuk menguatkan dirinya.

Cinta berjalan keluar. Daerah tempat kosnya hanyalah sebuah gang kecil yang kebetulan dekat dengan kampusnya. Disini begitu damai, warganya sebagian besar sibuk mencari rezeki sampai malam, mereka jarang mempunyai smartphone, paling hanya ponsel biasa yang cuma bisa menelpon dan mengirimkan pesan tulisan. Disini Cinta yakin kalau dirinya sama sekali tidak akan dikenali, dia merasa aman disini.

Setelah berjalan selama 15 menit, Cinta sampai di kampusnya, dia dengan ragu memasuki ruangan kelasnya, sudah sedikit sepi diluar, mungkin mereka sudah duduk semua di bangku masing-masing karena kelas memang akan dimulai sekitar 2 menit lagi, Pak Tobi jarang terlambat. Cinta menarik napas beberapa kali, mengatur hati dan kepalanya, dia harus tenang. Dengan perlahan Cinta masuk ke dalam kelas. Ruangan memang sudah penuh, Cinta mencari kursi di belakang, rasanya cukup aman duduk dibelakang pada saat ini. Cinta melihat ada beberapa kursi kosong disana. Pak Tobi memang sering mengincar mahasiswa di kursi belakang, jadi wajar semua mahasiswa berlomba-lomba untuk mengisi tempat yang aman di barisan depan. Dia langsung menempati kursi itu.

Sial bagi Cinta, hari ini baru saja ada pengumuman kalau Pak Tobi terlambat datang, sekitar 30 detik setelah Cinta duduk, seseorang mahasiswi melihat ke belakang dan menyadari kehadirannya.

"Wah, Cinta udah datang guys!" jerit gadis itu. Semua orang langsung melihat ke arah tempat Cinta berada.

"Cinta.., klarifikasi doong kejadian di video itu" teriak seseorang lagi dari sudut yang berbeda. Hanya butuh beberapa detik, sudah banyak teman seangkatannya yang berkerumun disekitar Cinta. Hal itu membuat Cinta menjadi panik. Dia hanya menunduk sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali tanpa ada sepatah katapun yang bisa terucap dari mulutnya. Dari sudut berbeda Filda melihat ke arah kerumunan itu, setengah hatinya ingin membantu Cinta, tapi setengah lagi masih merasa kesal, Cinta sudah berbohong padanya. Filda memilih diam saja dikursinya, dia tidak beranjak sedikit pun.

"Cin, jadi lu sama Jovan ngapain malam itu?".

"Kalian pacaran? Janjian ketemua?".

"Itu pas banget di ultah Vita kan, apa lu ke bar itu buat ketemu Jovan?".

"Jadi sebenarnya Jovan gay apa enggak sih Cin".

"Kalian udah ngapain aja?".

Pertanyaan bertubi-tubi kepada Cinta, membuat gadis itu ingin menangis, banyak orang mengelilingi kursinya, masing-masing memberikan pertanyaan, kepala Cinta terasa berat dan berdenyut, dia tidak mau menjawab apapun juga.

"Brraakk!!".

Tiba-tiba ada sebuah suara keras membuat kerumunan itu berhenti bertanya, Cinta juga terkejut saat mendengar suara itu, badannya sedikit bergetar. Orang-orang yang berkerumun, mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Seorang mahasiswa ada disana, namanya Nico, anak muda itu tersenyum kebingungan, dihadapannya beberapa buku teks tebal berjatuhan.

"Sori, slip dari tangan gue, pada kaget ya?" ucap Nico sambil menggaruk tengkuknya dan tertawa. Dia menunduk mengambil beberapa buku yang berserakan. Sepertinya Nico sedikit tergesa-gesa saat masuk ke dalam kelas, sehingga menjatuhkan buku-buku yang dia bawa.

"Anyway, gue lihat Pak Tobi, di ujung lorong, mending balik ke bangku masing-masing deh, tahu sendiri kan, Pak Tobi, enggak suka kelas ribut" celoteh Nico lagi, sambil mengangkat buku-buku yang tadi berserakan. Setelah mendengar kalimat Nico tadi, kerumunan itu langsung bubar dan kembali ke tempatnya masing-masing. Tidak ada yang mau berurusan dengan Pak Tobi. Nico berjalan menuju kursi di barisan tempat Cinta. Dia sempat melirik ke arah Cinta. Gadis itu sudah bisa menaikkan kepalanya, dalam hati Cinta bersyukur sekali, setidaknya hari ini dia selamat dari cercaan pertanyaan teman-temannya.

__________

up baru lagi, jangan bosen ya baca ceritanya

semoga suka

anyway, aku udah ganti cover, kasih komentar ya suka apa enggak, semoga bisa memenuhi ekspektasi kalian akan sosok cinta dan Jovan, hehe

aku juga mohon sekali para reader aku untuk membuat review tentang cerita ini, ditunggu sekali ya..

happy reading