Chereads / Anak Berkacamata / Chapter 9 - Pembagian Kelas Asli

Chapter 9 - Pembagian Kelas Asli

Karena sebuah takdir tidak ada yang tahu, maka Nayla mencoba tidak mempercayai takdir jika suatu hal belum terjadi kepadanya Dan mungkin jika Nayla mengetahui takdir itu mungkin Nayla akan mencoba untuk mengubahnya.

Pengumuman sedang belangsung tepatnya di lapangan Ak School, Bapak Fahri selaku penanggung jawab MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) mengumumkan pembagian kelas asli dengan sebuah mik dan beberapa lembar kertas yang berada di tangannya. Pengumuman pembagian kelas asli didahului dengan jurusan IPA, detik – detik Nayla menunggu namanya terpanggil ia selalu mendengarkan dengan jeli nama Nathan dan bagusnya lagi nama Nathan hanya ada 1 di Ak School jadi tak perlu repot-repot mendengarkan amat sangat jeli.

(Pengumuman nama-nama yang masuk jurusan IPA)

Selesai…

"WHAT IPA UDAH SELESAI? SEDANGKAN NAMA NATHAN BELUM DI SEBUT, ya tuhan tolong hamba jangan sekelas sama nathan" dengan kejauhan 1 meter Nathan selalu memerhatikan gerak – gerik Nayla dengan tatapan sinis, semakin sinis, dan lebih sinis seperti psikopat mencari korban berikutnya, dengan perasaan tidak nyaman Nayla merasakan perasaan yang tidak enak hingga bulu tangannya berdiri. Nathan menghadap Nayla lalu berkata "jangan sok cantik lo. Muka lo sama delia lebih cakepan delia, ngomong-ngomong lo tau nggak? Kalau muka lo itu mirip pembantu di rumah gue. WKWKWKWKWK kuyel, dekil HAHAHA aduh ngakak banget liat muka lo" karna perkataan Nathan sangat panas Nayla mencoba mengabaikannya dan yang terpenting adalah 'jangan sampai gue sekelas sama Nathan!'

Jurusan IPA sudah selesai Nayla mulai berfikir "Loh kok nama Nathan belum ke kesebut?" ungkap dalam hati dan segera Nayla menatap ke pandangan Nathan, ia tampak senyum-seyum bersama teman-temannya pemandangan begitu indah seketika dan sesaat Nathan melihat Nayla yang sedang memerhatikannya senyumannya memudar dan kembali sinis kembali.

Bapak Fahri menyebut "Nathan Ananda X IPS 1" Nayla mendengar nama Nathan sangat terkejut tanpa sepengetahuan Nayla ternyata Nathan mengubah jurusannya menjadi IPS dan itu sebabnya Nathan terpanggil di kelas IPS "What? Na… Nathan IPS?!" kaget Nayla bola matanya membuka lebar, ketegangan Nayla mulai menjadi-jadi karena baru mengumumkan IPS 1 "Aduh nama Nathan udah ke panggil pliss jangan sampai gue di kelas IPS 1" Nayla dalam hati, Nayla yang memerhatikan Nathan yang masih berada di lapangan membuat ia berfikir 'Nama dia udah di panggil kenapa dia belum pergi juga?'

1 anak laki-laki di kelas MPLS bernama Raja bertanya "Than lo nggak kekelas? Nama lo kan udah disebut" dengan peristiwa yang sangat pas menurut Nayla ada temannya yang bertanya ia sontak membuka pendengaran untuk mendengar Nathan menjawab pertannyaan dari Raja.

Nathan menjawab "Gue nunggu pengumuman kelas gue selesai, gue enggak mau sampai Nayla sekelas sama gue" tangan Nathan yang berada di dadanya menunjukan ia benar-benar menunggu 'ya ampun Nathan sebenci itukah lo sama gue?!' nama-nama Kelas IPS 1 yang diumuman oleh bapak Fahri telah berakhir

"Baik itu saja nama-nama yang berada di kelas IPS 1 segera kekelas dengan tenang dan selamat dengan kelas barunya, bapak akan umumkan kelas berikutnya"

Perasaan Nayla sangat senang saat itu dan begitu juga dengan Nathan, Melihat raut wajah Nathan yang begitu sangat senang ia menghampiri Nayla. Perempuan itu terkujur kaku, wajahnya seketika pucat, dan tubuhnya merasakan panas dingin. Wajah Nathan menghampiri wajah Nayla dan ia berbisik kecil kepada Nayla "beruntung lo nggak sekelas sama gue, tadinya gue berharap bisa sekelas biar lo pindah dari sekolah" perkataannya membuat tubuhnya benar-benar tidak berenergi, bagaikan membuat menara dengan lembaran kartu tertekuk dan jatuh berhamburan hanya karna sebuah semut menabraknya.

Setiap kelasnya ia selalu mendengarkan nama-nama yang disebutkan oleh Bapak Fahri, Nathan telah pergi dan ini benar-benar keberuntungan baginya, ia berharap bahwa tidak ada teman MPLSnya sekelas dengannya.

Tak lama X IPS 3 di umumkan dan ternyata Nayla menempatkan X IPS 3 ia sangat senang bahwa tidak banyak teman MPLSnya yang sekelas dengannya hanya Deril yang sekelas dengan Nayla, itu adalah takdir dimana Nayla telah menyerah dengan Deril dan tak terduga Deril lah yang sekelas dengannya.

Lelaki tampan yang selalu Nayla perhatikan dia sekelas dengannya takdir di pertemukan dengan cara tak sengaja, entah itu terencana atau itu hanya kebetulan. Anak tampan itu bernama Rafi Arrahman ia sangan tampan, tinggi dan juga pintar.

Sebuah kebencian akan tumbuh ketika seseorang telah melukainya dan sebuah kebencian memiliki 2 tipe setiap tokohnya entah itu akan membalas dendam atau mengiklaskan dengan damai kebencian tersebut.

Membenci tidak akan memperlihatkan kebaikan yang telah di lakukan untuknya, dan membenci juga tindakan yang tidak akan puas dengan hasilnya