Malam itu langit nampak lebih cerah dari hari biasanya. Bahkan gemerlap gumintang pun menghiasi cakrawala.
Suasana ramai pun memenuhi seisi rumah makan yang ada di sudut jalanan kota. Gemerlap lampu dekorasi yang indah melengkapi suasana mewah bak hidup di dalam kerajaan.
Di meja nomor 28, kini sedang dipenuhi dengan canda tawa ria. Ternyata mereka sangat penasaran dengan kehidupan Zhai Lian. Tapi, memang dia hidup dengan kemisteriusan.
Bahkan kami pun langsung membahas seputar jadwal pemotretan yang akan dilakukan.
"Jadi, untuk pemotretan rencananya akan di laksanakan Sabtu dan Minggu besok, bagaimana?" kata kak Jenny yang justru membuatku dan Zhai Lian agak berpikir sebentar.
"Kami memilih hari Sabtu dan Minggu ini karena mengikuti jadwal kalian. Biasanya anak - anak kampus pasti libur di hari itu. Aku juga sudah melihat jadwalmu dan adikku, Jessica kalian satu kelas, kan?" sambung kak Jenny lagi yang membuatku mengangguk mengiyakan.