Cahaya mentari masih bersinar dengan ramah. Langit biru menjadi saksi tiada mendung hari ini.
Di sebuah ruangan, terlihat seorang pria masih merenung dan seakan ragu untuk menggenggam ponselnya.
Ia juga melirik sebuah bingkisan yang harus ia berikan kepada Yuan Lin.
"Bagaimana caranya aku menghubunginya? Jantungku berdegup tak beraturan terus menerus." batinnya yang mencoba memandangi sebuah bingkisan yang ada di depan matanya titipan teman sekelasnya, Shin Jeno.
Tiba - tiba pria itu mulai menyanggah kepalanya dan menghela napas. Membuka ponselnya. Terlihat ada beberapa pesan masuk dari Yuan Lin dan notifikasi dari akun Insta.
Pria yang tengah bersandar itu pun menelan ludahnya dan membuka pesan dari Yuan Lin.
"Kenapa kau pergi begitu saja, Lian? Terima kasih telah memotretku. Kau lihat, semua orang menyukai fotoku. Kau memang terbaik." tulis Yuan Lin pada pesan singkat yang membuat lelaki bernama Zhai Lian itu tersenyum sumringah.
