Di sebuah café dengan nuansa estetik di pinggiran kota Beijing, penuh dengan pengunjung yang datang untuk sekedar makan atau memenuhi janji pertemuan. Terlihat dua orang tengah bercengkrama di meja dekat jendela. Sang pria terlihat sangat lesu dan selalu menundukan kepalanya.
Ia juga menunjukan sebuah pesan yang ada di ponselnya. Wajahnya yang nampak kebingungan , membuat sosok ini terus memandang lesu ke luar jendela.
"Aku harus bagaimana sekarang?" tanyanya yang memohon bantuan kepada sosok wanita di depannya, Shu In.
Shu In mulai menghela napasnya, "Ini sebenarnya salahmu juga. Kau selalu gegabah dalam memutuskan sesuatu. Ya, walaupun kutahu Yuan Lin takkan menduakanmu, tapi kalau dilihat di lingkungan pertemanannya, aku pun takkan tahu bagaimana isi hati Lin sebenarnya."
Mendengar ucapan Shu In, Jianghan mulai menghela napas beratnya lagi.
