Siang itu, aku dan Fen masih berada di Restoran mini di mana tempat Zhai Lian bekerja. Kutengok jam di tangan Fen sudah menunjuk pukul 1 siang, tak terasa waktu berputar sangat cepat. Aku mulai bangkit dari kursiku, namun tiba – tiba Fen menahan pergelangan tanganku.
"Tunggu dulu, bukankah Lian ingin bertemu kita setelah makan selesai?" tanyanya yang membuatku tersadar bagaimana aku bisa lupa.
Hari itu, suasana restoran semakin ramai, beberapa orang pergi dan terus datang lagi. Jika diberi nilai memang semua pelayanan dan makanan yang disajikan sangat enak, tak kalah dengan restoran lainnya. Bahkan bisa kuprediksi jika restoran seperti ini ada di Hangzhou, pasti juga akan seramai dan selaris ini.
Sementara itu, Fen mulai memanggil seorang pelayan dan meminta pelayan bernama Zhai Lian untuk menemui kami di meja makan lantai dua. Beberapa menit berselang, seorang pria dengan kaos putih dan celemek hitam bertopi hitam datang menghampiri dengan senyum yang sumringah.