Malam semakin larut, jam di dinding sudah menunjuk pukul 11 lebih 20 menit. Aku mulai berpamitan pada Jianghan dan keluarganya yang turut masuk ke dalam ruangan.
"Sudah malam, ayo kita pulang, Lin." ajak Ibuku.
"Jianghan, lekas sembuh supaya kau bisa main ke rumah kami." sambung Ibuku yang membuatku tercengang.
Ibuku bisa berkata seperti ini? Mengajak seorang teman lelakiku untuk berkunjung ke rumah? Tak biasanya.
"Terima kasih sudah datang, Tante dan sudah membawa Yuan Lin kemari." ucap Jianghan dengan melempar senyumannya.
Aku hanya melambaikan tanganku pada Jianghan, begitupun sebaliknya
Kami pun berpamitan dan kembali pulang diantarkan oleh supir pribadi keluarga Jianghan.
Selama di perjalanan aku hanya teringat ketika Jianghan menyentuh tanganku dengan lembut.
"Maaf telah membuatmu khawatir hari ini, Lin." ucapnya malam ini yang mencoba menenangkan hatiku yang sedari tadi khawatir dengan kondisi kesehatannya.