Di sebuah ruangan yang serba putih, terlihat sosok pria masih terbaring di atas ranjang dengan infus yang menempel di tangannya.
Sudah sejak jam 11 tadi, dia belum juga sadar diri. Hingga membuat kedua orang tuanya berdiri dengan resah.
Namun, tiba - tiba saja jari tangan pria itu perlahan mulai bergerak, sontak membuat kedua orang tua itu tersenyum sumringah.
Perlahan matanya mulai membuka, katup bibirnya ikut bergerak.
"Y-Yuan Lin..." panggilnya dengan lirih menyebut namaku.
"Pah, dia menyebut nama Yuan Lin. Apa Yuan Lin ini anak perempuan dari Yuan Mei Lin, sahabatku? " ucap seorang wanita yang menyenggol lengan suaminya.
Suaminya, tuan Xiao hanya terdiam dan sejenak berpikir.
"Y-Yuan Lin..." lirihnya lagi hingga membuat kedua orangtuanya saling menatap satu sama lain.
"Y-Yuan Lin, di mana kau?" lirihnya kali ini yang membuat Ibunya Jianghan mulai terpaku pada satu orang bernama Yuan Lin.