Malam itu dengan sayup – sayup angin malam yang terus masuk menyejukan seluruh ruangan, terlihat seorang dokter kini masih setia menunggu salah satu dokter yang kini dirawat dengan khusus. Pasca kejadian yang terjadi hari itu, membuatnya masih belum membuka matanya.
Perasaan sedih, khawatir dan cemas juga selalu memenuhi isi hati dokter yang sudah berteman akrab selama di tempat relawan itu. Tapi, ada suatu hal yang terjadi malam itu, terdengar suara langkah kaki dengan jalan yang berat seakan ada seorang tentara yang juga mulai masuk ke tenda perawatan khusus itu.
Terlihat seorang tentara dengan perawakan besar dan mengenakan senjata panjang di tangannya itu mulai membungkukkan badannya dan memberi salam kepada dokter Lu Tian. Bahkan malam itu, untuk pertama kalinya Lu Tian bisa melihat seorang prajurit keamanan yang juga sama – sama berasal dari Cina. Jika dilihat dari parasnya pun usianya setara dengannya.
