Malam hari itu, menjadi salah satu malam yang paling suntuk bahkan semuanya terasa menyesakan dalam dada. Zhai Lian lagi – lagi mendapatkan beberapa saran untuk tetap menyatakan apapun yang ia rasakan selama bersama Yuan Lin.
Dengan rasa gundah dan gelisah yang kini menyelimuti dadanya, Zhai Lian pun langsung menelepon Fen yang menjadi sahabat Yuan Lin sejak duduk di bangku sekolah menengah, bahkan ia juga meminta saran kepada gadis itu. Karena sejak duduk di bangku perkuliahan dia selalu meminta saran kepada sosok Fen mengenai apapun yang ia rasakan dan lakukan.
Tepat jam menunjuk pukul sepuluh malam, bahkan tepat di mana Fen baru saja datang dari kerjanya.
(Obrolan dalam panggilan telepon)
Zhai Lian: "Apa kau sedang sibuk sekarang, Fen?"
Fen: "Tidak, kau tepat sekali meneleponku, aku baru saja sampai di rumah. Apa ada suatu hal yang terjadi?"