Suara tembakan kini terdengar menggelegar di luar ruangan bahkan suaranya pun sangat menggema hingga ke lorong. Mendengar suara tembakan itu juga membuat jantung Jianghan langsung berdetak sangat kencang.
Untuk pertama kalinya ia melihat kejadian yang sama sekali tak pernah ia duga, bahkan bisa dibilang ia seperti menonton film di dunia nyata. Dengan keringat dingin yang bercucuran Jianghan pun berbalik menghadap pria tua yang kini duduk di kursi rodanya.
"Ternyata apa yang Anda ucapkan semuanya benar, mereka membunuh dokter di luaran sana." Jianghan pun langsung terdiam seakan tatapan matanya pun ikut kosong. Ia juga bingung harus bagaimana pasti setelah ini ruangannya pun akan digeledah.
"Maka dari itu, lebih baik kau pergi dan tinggalkan aku saja. Aku lemah dan tak kuat berlari." Pria paruh baya itu pun langsung meminta Jianghan untuk pergi tapi dengan tekad yang ia punya, lelaki berjas putih bermarga Xiao itu takkan melepaskannya.