Malam yang sunyi kini berubah menjadi pagi yang lebih bercahaya dan Mentari memberikan semangat dengan sinarnya. Aku pun mulai membuka mataku dan melihat ke sekitar bahkan seberkas cahaya Mentari pun ikut menyusup masuk melalui celah kamar.
Hari ini, harusnya menjadi hari baru bagiku. Tak harusnya aku bersedih karena Jianghan tak mengirimkan pesan padaku. Aku harusnya sadar kalau dia melakukan ini demi membuatku damai dan terhindar dari sosok tak dikenal itu.
Sementara itu, kuraih ponselku yang ada di atas meja. Kulihat ada dua buah pesan dari akun LineChat. Kulihat itu ternyata sosok gadis yang kutemui di bus kala itu, Mei. Dia mengirimkan pesan padaku lagi, pagi ini?
"Yuan Lin, selamat pagi. Semoga hari ini menyenangkan. Aku sangat ingin bertemu denganmu, Lin. Apakah kau bisa?" Isi pesan pertama yang gadis itu kirimkan padaku