Siang sini suasana bicara pun agak terasa berbeda, bahkan kali ini rasa was – was dan takut mulai menghimpit diriku lagi. Kejadian semalam di mana Jianghan yang tiba – tiba saja diintai dan dikeroyok oleh sosok yang tak dikenal membuatku resah.
Aku tak tahu siapa sosok itu, yang jelas ini membuatku merasa tidak aman walaupun di kampus kini ramai orang dan juga penjaga, tetapi tetap saja hatiku dan jiwaku tak bisa tenang. Jianghan terluka dan itu semua demi menyelamatkanku dan memintaku untuk bersembunyi.
Siang itu, tepat jam menujuk pukul 12 siang, di mana kali ini adalah waktu yang pas untuk makan siang bersama. Kali ini, aku yang mengajak Zhai Lian untuk makan siang.
"Jianghan apa dia baik – baik saja, Lian?" tanyaku pada Zhai Lian yang kali ini bertemu makan siang bersama di Kantin. Pria yang kini menjadi mahasiswa Hukum itu pun mulai mengangguk mengiyakan.