Malam hari di bawah naungan gemerlapnya sang bintang dan langit malam. Aku pun pulang di antar oleh Jianghan.
Memang, tak seperti biasanya. Jalanan ramai dan langit malam pun sangat terang. Mungkin karena malam ini adalah malam bulan purnama di mana bulan terlihat bulat penuh dan lebih bercahaya.
Tapi, suatu hal yang tak pernah kusangka pun kini terjadi, kulihat Zhai Lian dan mobil hitamnya terparkir di depan pagar asrama putri untuk menjemputku karena Fen memanggilnya karena khawatir dengan keadaanku yang tak kunjung mengangkat telepon.
"Syukurlah, jika kau pulang bersama Jianghan malam ini. Tapi, setidaknya kau kabari aku, Lin. Teleponku tak kau angkat, pesan pun tak dibaca. Aku benar - benar hampir mati karena mengkhawatirkanmu, Lin." ucap Fen Yang langsung memeluk tubuhku. Bahkan aku pun bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak tak beraturan.
"Maafkan aku, Fen karena ponselku mati." ucapku yang sontak membuat Fen mengusap pundak ku