Hari itu, di jam tangan sudah menunjuk pukul 10 pagi, di sebuah tempat dengan perbukitan terlihat dua orang pria dan wanita tengah duduk menghadap ke arah perkebunan.
Membicarakan suatu hal yang nampaknya sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
"Karena menurut pandangan Li Jun, paras Yuan Lin mirip dengan mendiang kekasihnya, Liu Jia Ying. Ia sangat mencintai kekasihnya, tapi sayang ia tewas mengenaskan bahkan disia - sialan di sisa hidupnya. Dari situlah, Li Jun terasa hampa hidupnya bahkan dia menjadi pesepak bola pun karena keinginan kekasihnya dulu. Ia sangat mencintainya, dia juga tak bisa lupa dengan mendiang Liu Jia Ying itu." cerita Zhai Lian yang semakin membuat Fen tercengang. Benar - benar diluar pemikiran.
"Wajahnya pun hampir sama dengan Yuan Lin. Itu menurut pandanganku, tapi entah bagaimana penilaianmu." kata Zhai Lian yang mencoba mendeskripsikan sosok wanita misterius yang ia ceritakan pada Fen.