Sekarang Arkan merebahkan Farah di sofa tamu karena ia merasakan tubuhnya terasa sangat panas, apa lagi darahnya terasa berdesir dengan sangat hebat. Ini adalah pertama kalinya bagi Arkan melakukan hal itu, apa lagi dengan Farah sendiri. Rasa itu benar-benar terasa membuat dirinya menginginkan hal yang lebih dari itu, tanpa sadar Farah mendesah ketika merasakan tangan Arkan menyentuh putingnya. Arkan pun semakin gila mendengar desahan itu, lalu ia pun melipat baju Farah ke atas dan ia langsung tertegun melihat pemandangan yang begitu langka di hadapannya.
Dengan segera Arkan memegang kedua buah dada itu, lalu mendekatkan wajahnya ke salah satu puting buah dada Farah dan melumatnya.
"Emh!" Farah mendesah kenikmatan, miliknya yang berada di bawah sana terasa sangat gatal.