Pagi hari yang cerah terasa aroma harum yang sangat mengiurkan di hidung Arkan. Laki-laki itu sampai terbangun dari tidurnya, lalu mencari ke arah sisinya karena ia pikir ibunya sedang mengantarkan serapan pagi untuknya. Namun, ia tidak melihat makanan di atas meja dekat dengan dirinya, lalu ia beralih ke atas meja yang berada di dekat sofa tetap saja ia tidak melihatnya.
"Mungkin Bibi sedang memasak," gumam Arkan yang mencoba untuk turun melihatnya.
Arkan turun kebawah masih mengunakan pakain piyama hitamnya, ia melihat semua orang sedang berkumpul di atas meja makan sambil menatap ke arah dapur. Mata Arkan pun mencoba untuk melihat apa yang sedang dilihat oleh orang-orang dan ternyata itu adalah Farah yang sedang memasak.
"Baunya sangat enak tapi aku tidak yakin dengan rasanya," gumam Arkan yang sudah terlebih dahulu menjelekkan masakan Farah.