Sesampai di rumah sakit, Farah langsung di tangani dokter karena gadis itu sempat sesak nafas akibat terlalu banyak menghirup asap dan sekarang gadis itu sudah berbaring di atas kasur dengan ditemani Arkan di sampingnya. Sedangkan Apartemennya sudah tidak dapat terselamatkan lagi, semuanya hangus terbakar terkecuali kamar Farah karena pemadam kebakaran sudah tiba dan mengatasinya dengan begitu baik.
"Arkan." Farah memanggil laki-laki itu yang dari tadi menatap dirinya.
"Ada apa?" tanya Arkan dengan dingin namun, dihatinya tentu saja sangat mengkhawatirkan gadis itu.
"Maaf ... aku sudah merepotkan mu ...."
"Ya, kau memang dari dulu selalu merepotkan!" ucap Arkan dengan sinis.
"Kalau begitu ... kamu pulanglah. Aku tidak apa-apa, kok," ucap Farah mencoba untuk berpura-pura kuat di hadapan Arkan.