Mobil melaju dengan sangat cepat melewati kendaraan yang lainnya, hingga ada beberapa kendaraan mengkalakson mobil Arkan supaya dirinya tidak terlalu mengebut untuk membawa mobil namun, dirinya tidak perduli karena ia teringat dengan Farah yang ia ikat tadi malam. Ia sangat berharap gadis itu masih belum bangun sebelum dirinya datang karena ia tidak ingin, gadis itu akan mempersulit dirinya lagi nanti.
"Kenapa harus ada lampu merah, sih?!" gumam Arkan dalam hatinya sambil kesal, ia hanya bisa memukul setir mobilnya. Ia begitu gelisah, menunggu waktu lampu merah yang masih belum berubah berwarna hijau. Rasanya ia sedang menunggu berjam-jam, menurut Arkan dirinya layaknya menunggu dosen yang memberikan pelajaran yang sangat membosankan.
"Akhirnya!" Arkan kembali melajukan mobilnya hingga dirinya telah berada di parkiran di mana apartemen Farah berada. Ia berlari secepat mungkin, sampai berada di dalam lif dirinya sangat ngos-ngosan karena kelelahan.