Rere dan Aley terlalu asik dengan apa yang di lakukan mereka berdua saat ini. Hingga tidak menyadari Jeslin yang sedang dalam keadaan berbahaya di dalam kamar mandi.
"Ayo, ke kemar Jeslin sekarang!" ajak Aley melihat bubur yang berada di tangan Rere sudah siap untuk dihidangkan.
"Hem." Mereka berdua pun menuju ke kamar namun, Aley begitu bingung kenapa pintu kamar Jeslin tertutup rapat karena ia merasa dirinya tidak pernah sama sekali untuk menutup pintunya. Aley berusaha untuk berpikir positif, lalu terus berjalan menuju ke arah kamar hingga tiba di depan pintu. Saat Aley memutar gangangan pintu, ia begitu kesulitan membukanya.
"Terkunci?" gumam Aley.
"Kenapa di kunci?" tanya Rere yang merasa tidak enak hati saat ini.
"Kamu memiliki kunci cadangan, kan?" tanya Rere.
"Hem, ada. Aku akan mengambilnya." Aley pun membuka laci dan mengambil segera kunci cadangan tersebut, lalu membukanya pintu tersebut dengan sangat tergesa-gesa.