Sesampai di rumah, Aley langsung membawa Jeslin masuk ke dalam kamar tamu dan membaringkan tubuh Jeslin di atas kasur yang begitu empuk. Rere yang selama ingin tinggal dengan Aley, dirinya begitu kebingungan melihat keadaan Jeslin yang terlihat sangat memprihatinkan.
"Jeslin, Kenapa?" tanya Rere, kedua bola matanya sudah berkaca-kaca ingin menangis namun, Aley segera menarik tangan Rere untuk segera keluar dari kamar Jeslin karena ia ingin memanggil dokter untuk memeriksa keadaan adiknya. Ia ingin memastikan kondisi adiknya baik-baik saja.
"Sayang, kamu bisakan membuat bubur?" tanya Aley berniat untuk memberikan Jeslin makan saat adiknya siuman nanti.
"Hem, bisa. Tapi, aku tidak yakin rasanya akan enak nantinya," jelas Rere.