Sudah 15 menit lamanya tubuh Rere di guyur hujab, angin semakin kencang dan semakin membuat diringya kedinginan hingga mengigil. Rere tidak mampu lagi untuk bergerak karena tubuhnya terasa layaknya berada di dalam kulkas yang sudah beku.
Wajah Rere sudah pucat pasih, serta kakinya terasa seperti tidak menginjak sesuatu lagi. Hingga ia pun memutuskan untuk kembali kedalam mobil saja sekarang karena ia tidak mungkin terus mendorong mobil yang dari tadi tidak sedikit pun tergeser olehnya. Ia begitu sangat lelah, seharian ini tidak pernah sedikit pun berisitirahat dan malahan Aley membiarkan dirinya tersiska mendorong mobil yang mogok.
Aley menatap Rere dari bawah hingga sampai ke atas. Ia melihat gadis itu begitu kedinginan dan ia merasa Rere semakin merepotkan dirinya saja saat ini.
"Kenapa sudah kembali? Bahkan mobilnya saja masih belum bisa hidup!" ucap Aley.
"Baiklah, aku akan mendorongnya kembali!" ucap Rere yang ingin membuka pintu mobil namun, seketika Aley menghentikannya.
