Zulfa menatap Kevin yang tengah solat, rasanya sangat damai apalagi saat mengetahui kalau laki-laki tersebut sangat khusyuk dalam menjalankan ibadahnya.
Ia sama sekali bukan berniat untuk mengagumi laki-laki yang bukan muhrim-nya, namun sebagai seorang wanita pasti merasa adem dan damai disaat seperti ini.
"As-salāmu ʿalaikum wa-raḥmatu-llah.." Kevin menolehkan kepalanya ke kanan. "As-salāmu ʿalaikum wa-raḥmatu-llah." Lalu menolehkan kepala ke arah sebaliknya, kiri.
Zulfa melihat Kevin yang mengusap wajah sambil menggumamkan alhamdulillah, ia ikut tersenyum akan hal itu.
Baru saja ingin mengajak Kevin berbicara, tiba-tiba terdengar suara panggilan masuk. Zulfa menolehkan kepala ke arah nakas, lalu menjulurkan tangan untuk mengambil benda pipih tersebut.
Nama Gito terlihat jelas di layar ponsel, tak perlu di tebak pun dirinya tau kalau sang Ayah pasti ingin mengabarinya.