Menggulung lengan tuxedo-nya, Farel sudah sampai di halaman rumah dengan tas kerja yang berada ditangan kanannya. Ia cukup terkejut dengan apa yang terjadi saat ini, bukan saat ini namun hari ini.
Bayangkan saja sang istri sah meminta cerai? Yang benar saja! Padahal sebelumnya sudah diberikan peringatan mengenai perekonomian wanita tersebut yang akan menurut drastis, namun sepertinya tidak digubris dan dipikirkan terlebih dulu sebelum mengambil keputusan, iya kan?
Mengambil napas panjang, lalu menghembuskan secara perlahan. Hei, ia melupakan satu hal bahwa kalau pernikahannya dengan Zulfa berakhir, berarti sama-sama dirinya kehilangan harta. Sial, pasti istrinya berpikir seperti itu jadi tidak takut lagi untuk menggugat cerai dirinya.
Segera masuk ke dalam rumah, dan yang pertama kali dirinya lihat adalah tiga orang yang sepertinya sudah menunggu kehadiran dirinya. "Assalamualaikum," ucapnya melontarkan salam.
"Waalaikumsalam..." balas mereka bertiga, kompak.