"Itu yang dinamakan Zulfa sedang mandi dan sakit? Aku yakin Mas nyembunyiin sesuatu, dan Zulfa sebenarnya gak ada di sini."
//
Dea menatap Rani dari atas sampai bawah, sekarang gadis itu sudah duduk di samping Farel dengan sebelah alis yang terangkat seolah-olah juga bertanya-tanya mengenai kedatangannya ini.
"Mas, ini Dea, kan? Ngapain dia ke sini, ya?" tanya Rani kepada Farel, ia menjulurkan tangan untuk mengelus punggung tangan milik laki-laki di sebelahnya.
Baiklah, di sini Dea yang membutuhkan penjelasan dan bukan Rani. Ia menatap Farel dengan sorot mata menghujam, bahkan laki-laki itu hanya bergeming saja tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari gadis di sebelahnya.
"Kalau aku mah emang sering ke sini, lumayan. Dan kamu sendiri ngapain ya disini? Udah malam, bukannya balik ke apartemen kamu." Justru Dea-lah yang menjawa pertanyaan Rani, ia cukup kasihan dengan gadis tersebut karena di diami oleh laki-laki yang selalu diharapkannya.