"Nak kamu gak pulang berapa hari loh ini malah nginep terus-terusan di rumah Ibu, memangnya Farel gak masalah kalau kamu ada di rumah sini?"
Rania yang tengah mengupas bawang merah, bawang putih, beserta dengan bumbu pelengkap lainnya yang ingin di masak. Ia menatap wanita yang tengah duduk di kursi kayu, kursi yang digunakan sebagai kursi makan pada ruang makan kecil-kecilan yang berada di dekat dapur.
Zulfa yang mendapatkan pertanyaan seperti itu pun langsung menolehkan kepala ke arah suara yang sangat lembut, suara yang masih sama seperti saat dirinya kecil dulu. Suara yang mampu membuat segala resah, seakan-akan sirna pada detik itu juga.
"Gak masalah loh, Bu. Masa iya aku menginap di rumah orang tua ku, Mas Farel ngelarang? kan ya gak mungkin. Aku tuh udah izin dan bilang sama Mas Farel kok kalau menginap lama, ya namanya kangen rumah masa iya di curigai?"