Farel cemas dengan Zulfa, namun ia lebih cemas dengan Rani yang sampai tengah malam pun belum kunjung pulang. Ia menyeruput wedang jahe yang dibuatkan oleh Bi Ijah beberapa menit yang lalu, niatnya wanita paruh baya tersebut hanya berniat ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil namun melihat dirinya dan membuatkan minuman langsung.
"Ah.." perasaan lega kala hangatnya wedang jahe mulai menjalar ke setiap organ tubuh Farel, ia merasa kalau minuman satu ini sangat cocok di minum malam hari.
Satu masalah belum selesai, datang masalah lainnya yang lebih parah. Menghadirkan perpecahan dan langsung saja membuat dirinya pusing tujuh keliling.
Bahkan, kelopak matanya pun terlihat layu. Farel sangat kurang dalam segi istirahat, lalu dirinya memutuskan untuk bersandar di kepala sofa dengan arah pandang yang langsung mengarah ke arah pintu utama rumahnya ini.
Ceklek
Terdengar suara pintu yang terbuka, lalu di tiga detik selanjutnya kembali tertutup.