Membeli oleh-oleh sudah, berjalan-jalan juga sudah puas, dan ini sudah haru terakhir Zulfa dan Farel berada di Paris. Mereka menikmati hari terakhir hanya di kamar hotel karena tadi sudah mengunjungi beberapa tempat untuk berfoto bersama dengan bantuan orang-orang yang berlalu lalang.
Zulfa menatap Farel dengan sorot mata yang sangat teduh, ia tersenyum simpul karena menyandarkan kepalanya di bahu laki-laki tersebut. "Mas, terimakasih ya." Entah kenapa, di sepanjang hidupnya ia sangat ingin berterimakasih beribu kasih kepada sang suami.
Padahal Farel sendiri pun merasa kalau dirinya tak berjasa dalam hal apapun untuk Zulfa karena ia adalah sosok laki-laki yang berperan sebagai suami yang sangat buruk.
Ya, tanggapan mereka satu sama lain itu berbeda.