Rani menaikkan kakinya di atas bantal yang sudah di susun tinggi-tinggi, kepalanya berada di ujung kasur dengan posisi yang terbalik mulai merebahkan diri di atas benda yang sangat empuk itu.
"Bosan, TV ternyata isinya begituan semua. Kalau gak sinetron, gosip, ya berita, tidak jauh-jauh. Mau main ponsel juga malas banget gak ada yang chat, tapi kalau diam saja langsung bosan."
Menatap langit-langit kamar, seolah-olah dengan menatap langit-langit kamar yang berwarna putih gading itu adalah hal yang mampu membuat pikiran tenang.
"Ah mau telpon Farel ah,"
Seolah-olah mendapatkan ide yang sangat teramat cemerlang, akhirnya Rani memutuskan untuk meraih ponsel yang berada di sebelahnya. Senyuman yang sangat merekah pun terbingkai jelas di permukaan wajahnya, terlihat begitu manis saat ia menunjukkan wajah polos yang bisa saja menipu banyak orang dengan berbagai ekspresi.
Tut.. tut... tut..