"I-iya, Farel. Aku meminta Gilang untuk ke Italia dan pada Minggu ini, mungkin besok berangkat."
"Iya kah? kalau begitu anggap saja kita double date beda negara, terdengar lucu."
"Tidak, itu sama sekali bukan lelucon atau hal menggemaskan yang lucu, Farel. Itu rasa sakit, bagaimana caranya aku melupakan kamu di saat setiap menit di satu hembusan napas aku selalu saja mengingat diri mu, huh?"
//
"Mas ini kamu mau bawa kemeja yang mana? ku pikir warna hitam lebih cocok di tubuh kamu, aku masukkan saja ya ke dalam koper, Mas?"
Mendengar ucapan Zulfa, namun pikiran Farel berkelana jauh. Ia sudah selama ini tak mengingat lagi semua hal yang berkaitan dengan Rani, tapi untuk hari ini, sepertinya ada hal yang sangat mengganggu kinerja otaknya. "Iya, Fa." Hanya itu saja yang bisa ia tanggapi dari sang istri.