Mengintip. Itu adalah aktivitas yang sangat disukai oleh Dea, gadis tersebut melihat dengan sangat jelas disaat Farel keluar dari mobil lalu membuka pintu belakang yang ternyata mengambil satu buker bunga yang berukuran sedang lengkap dengan satu kotak coklat.
"Ih bisa-bisanya yang tadi tidak peduli menjadi seromantis ini? Mana aku jomblo, kan jadi iri lihatnya." Gumamnya sambil menekuk senyuman dipermukaan wajah. I lalu menggelengkan kepala pertanda tidak boleh iri dengan apa yang tersuguh dihadapannya.
"Ih ngapain juga ya iri sama Mas Farel? Dia juga begitu ih malas banget banget kalau dapat pasangan seperti dia, lebih baik jomblo dulu deh supaya yang dapatkan aku di kemudian hari merasa beruntung."
Menegakkan kembali tubuhnya karena daritadi membungkuk karena hanya mengintip dengan sebagian penglihatannya saja, akhirnya ia menepuk-nepuk tangan dengan perlahan seolah-olah menghalau debu yang berada di tangannya.