Rani menatap sebal ke arah Gilang yang saat ini malah ikut masuk ke dalam kamar, pasalnya kan ia ingin berganti baju. Tadi katanya disuruh untuk cepat-cepat dan sepertinya saat ini laki-laki tersebut justru ingin memperlambat segalanya.
"Sana keluar atau aku dorong kamu ya?" ucapnya dengan nada bicara yang tajam. Ia menaikkan sebelah alisnya, seolah-olah memberikan ekspresi kesal karena Gilang selalu saja seperti itu.
Gilang nyaris saja tertawa terbahak-bahak saat melihat raut wajah Rani yang lebih mirip dengan seekor anak kucing yang merajuk, tidak terlihat seram sama sekali. "Apa? Kau pikir aku juga tak ingin berganti baju, huh? Ini kamar milikku, Rani. Jadi wajar saja jika aku kesini."
"Selalu saja itu yang menjadi alasan kamu, menyebalkan sekali." Akhirnya Rani memilih untuk mengalah, ia melangkahkan kaki ke arah lemari pakaian untuk mengganti seluruh benang yang menutupi lekuk tubuhnya.
