"Nyonya tuh kalau ada masalah cerita sama Bibi, Bibi ngerasa kalau Nyonya ada apa-apa.. Kalau di pendam sendirian nanti malah jadi beban pikiran loh, kalau bisa Bibi bantu kasih nasehat."
Zulfa menatap ke arah Bi Ijah, kali ini mereka tengah duduk di ruang TV. Ia melihat bingkai foto yang terdapat potret milik Farel di sana, dirinya benar-benar menatapnya dengan sangat lekat. Lalu setelah merasa puas, langsung saja menolehkan kepala ke arah Bi Ijah yang menatap khawatir ke arahnya. "Bi, kayaknya kali ini Zulfa yang mau pergi deh." lirihnya dengan seulas senyuman.
Senyuman kali ini mengisyaratkan rasa sedih yang mendalam, buka lagi mengisyaratkan kesenangan ataupun kebahagiaan.