"Aku akan ke sana, atau kamu yang akan segera pergi ke rumah ku, sekarang?"
Berdecak dengan sebal, Rani berpikir apa yang hebat dari dirinya sehingga Giang selalu tidak sabar jika mereka ingin bertemu? ah iya, dirinya sangat jago bergoyang sehingga para laki-laki merasa tidak sabaran saat ingin bertemu dengannya.
Memutar kedua bola matanya, lihat bahkan sekarang jam dinding menunjukkan angka tujuh malam yang artiannya ini jauh lebih awal dari perjanjian mereka bertemu. "Apa untungnya bagi ku datang lebih awal ke rumah mu?" tanyanya sambil bersandar tepat di dinding yang berada di samping meja riasnya. Tadi, ia sedang menata peralatan make up-nya yang di bawa dari rumah Farel supaya di tata rapih dan enak di pandang.
Terdengar deheman dari seberang sana, tentu saja merasa selalu tertantang dengan apa yang dikatakan oleh Rani. "Kamu meminta keuntungan? apa belum cukup kunci rumah ku dan segala materi yang aku berikan?" tanyanya.