Rani melangkahkan kakinya ke arah kamar yang sempat menjadi beberapa hari kebanggaannya, ia membuka gagang pintu dengan perlahan. Namun tiba-tiba indra pendengarannya di sambut oleh suara televisi dengan volume yang bisa saja memekakkan telinga.
"Kenapa sih Seujon jahat banget sama Kim! kan aku jadi gak tega nontonnya, tapi kalau gak di tonton aku penasaran, hueeee!"
Di tambah lagi, pekikan suara milik seorang gadis membuat Rani mengernyitkan dahinya. Ia masuk dengan perlahan-lahan, supaya tak menjadi daya tarik bagi siapapun yang kini tengah menempatkan bekas kamarnya.
Pintu sudah kembali tertutup rapat, kini tersuguh jelas di hadapannya kalau ada Dea di kamar ini dengan tubuh yang di selimuti lalu di atas selimut itu banyak sekali makanan camilan kemasan yang bahkan ada serpihan kripik di atas kasur.